07 Januari 2008

Pengelolaan Ketapang Harus Dilakukan Serius

Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM meminta dinas terkait termasuk petani ternak untuk bekerja serius mengelola peternakan di kawasan Ketapang, Kecamatan Linge. Tujuan dibukanya kawasan Ketapang sebagai areal pengembangan ternak adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya petani ternak.

Permintaan itu disampaikan Nasaruddin dalam kunjungan silaturahminya dengan para peternak Ketapang Sabtu, (5/1) lalu. Rombongan bupati selain didampingi oleh beberapa dinas terkait dan beberapa anggota DPRK Aceh Tengah.

Sisi lain Nasaruddin mengakui, program pengembangan peternakan jenis sapi di areal Ketapang masih membutuhkan beberapa fasilitas pendukung. Namun dia menyebutkan, fasilitas pendukung seperti air bersih dan sarana penerangan listrik itu dalam tahun 2008 ini akan segera terealisir. Di areal pengembangan peternakan Ketapang rinci Nasaruddin pihaknya merencanakan akan mengembangkan sebanyak 1500 ekor sapi. Saat ini dari 100 orang petani ternak yang telah menempati kawasan itu sebanyak 750 ekor telah mulai menunjukkan perkembangannya.

Nasaruddin selain berdialog dengan para peternak juga menyempatkan diri untuk berkeliling mengunjungi ternak sapi yang telah dipelihara oleh para peternak. Kepada para wartawan yang menyertai kunjungan itu, Nasaruddin berkali-kali menegaskan bahwa sasaran pengembangan peternakan itu adalah untuk meningkatkan perekonomian para peternak. Makanya, untuk urusan masalah pengembangan peternakan di kawasan Ketapang dia meminta baik dinas terkait maupun para peternak untuk tidak main-main.

Secara rinci orang nomor satu di daerah dataran tinggi Gayo itu menyebutkan, areal pengembangan peternakan di Ketapang, Kecamatan Linge memiliki luas 210 hektar. Pemda Aceh Tengah akan terus menambah ternnak dan jumlah petani ternak untuk menempati kawasan Ketapang.

Program pengembangan peternakan menurut Nasaruddin tidak mengganggu alam sekitarnya seperti penebangan pohon. Karena program pengembangan peternakan memanfaatkan lahan tandus yang ada. Keuntungan lainnya, adanya pengembangan peternakan sekaligus membuka keterisoliran kawasan tersebut. Dalam pengembangan peternakan di Ketapang, Pemda Aceh Tengah mengucurkan dana yang bersumber dari APBD daerah setempat, APBD dari Provinsi NAD dan bantuan pusat.

Digulirkannya pengembangan peternakan di Ketapang karena selama ini kebutuhan akan daging untuk daerah itu dirasakan masih sangat kurang terutama saat menjelang hari-hari besar islam. Ia mencontohkan, Aceh Tengah yang memiliki sebanyak 266 kampung, bila setiap kampung membutuhkan 3 ekor sapi atau kerbau dalam setiap tahunnya, maka dibutuhkan sebanyak 798 ekor sapi atau kerbau. Sementara harga daging yang berlaku saat ini di pasaran Aceh Tengah mencapai Rp 80 ribu per kilo gram.

Salah seorang anggota DPRK Aceh Tengah, Banta Mude, SE yang turut dalam rombongan itu menyebutkan, ketersedian pakan yang cukup dan sarana air bersih yang memadai cukup mendukung pengembangan ternak di kawasan Ketapang.

Hal tersebut juga diakui oleh Nasruddin (37) petani ternak di Ketapang, bahwa dalam memelihara ternak jenis sapi Bali itu, para peternak sangat membutuhkan sarana air bersih. Disamping untuk kebutuhan ternak, juga untuk kebutuhan para peternak.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM menyerahkan bantuan untuk pembangunan lima buah musholla masing-masing Rp 2,5 juta dan bibit tanaman penghijauan seperti bibit pinus sebanyak 40 batang, mahoni sebanyak 25 batang, trembesi 25 batang dan durian 100 batang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar